PUISI-PUISI INDAH ARYATI PRAWIRO
PUISI-PUISI INDAH ARYATI PRAWIRO
Untuk memberi Ruang Publik. Rubrik BUDAYA KoranPurworejo.Com menerima tulisan karya yang relevan, seperti Puisi, Cerpen, Laporan Diskusi, Ulasan pentas dan sejenisnya. Akan dimuat disetiap hari Minggu.Rubrik ini digawangi Penyair dan Essays Sumanang Tirtasujana.
SAMPAI MALAM
Ini kali malam keberapa
Selalu ada cengkrama tentang kata
Puisi, langit dan bintang-bintangnya
Atau kita urai sama-sama
Simpul-simpul penjerat
Batang kehidupan
Ini kali hari keberapa
Tanya pada laut dan ikan-ikannya
Sementara desiran angin mengerling
Menyimpan cerita
Buat pertemuan berikutnya
Jika masih ada
Masih kudengar sapa selamat pagi
Dalam hangat kopi dan sepotong roti
Mengalun kidung
Kau dendangkan
Hingga larut malam
Loning, 13 Maret 2018
KEMANA
ketika sungai terbelah
semua diam tak berkilah
keraguan menghempas dayungku
kilatan biru langit tumpah ruah
riak gelombang menggempur tanah
aku yang masih termangu
kemana arah kan menuju
simpang kiri adalah sejarah
asal muasal kehidupan merekah
petualangan sarat perjuangan
simpang kanan penuh kedamaian
ladang cinta dan kasih hangat disemaikan
hidup sahaja berkesederhanaan
seperti sungai dan ikan-ikannya
ke manakah?
pohon tak lagi hijau bisakah tumbuh
masih dalam kebimbangan
kemana sampanku berlabuh
Yogyakarta, 1 Februari 2016
ALKISAH
alkisah...
Layla menepis anak rambut
yang menghambur
di keningnya
menutup lengkung
alisnya
dalam temaram
lantang meradang
“aku perempuan, lugas tanpa muslihat
berilah aku arti!
apa saja!
karena aku kuncup terakhir
yang ingin membuatmu bahagia
saat senja tiba”
katanya..
Yogyakarta, 21 Januari 2017
SURAT KEKASIH
Tengadah di bawah langit
Mengintip matahari
Mengalun ombak berdebur syahdu
Meninggi dan jatuh
Memecah karang
Camar terbang layang
Pasir terberai
Di kakiku
Terasa ada yang hilang
Lengang bertahta kembali
Di jiwa. Kini aku asing
Di keluasan lautan
Berteman mega mewarta duka
Angin laut mengurai cerita
Bersambung yang belum
Rampung
Di sini,
Di pantai ini kan kutunggu kau
Kembali bersama menepi
Ke muara
Abadi
Yogyakarta, 14 Februari 2017
CATATAN HARIAN
(Bagi siswa 8 j SMP 15 Yogyakarta)
Selamat pagi Bu guru,
Sapamu pagi ini setengah meragu
Ketika matahari mengintip di celah mega
Dan sisa embun membasahi daun
Kau langkahkan kaki kecilmu
Melintasi debu-debu
Menuju cita dambaan bunda
Kelasmu memang selalu riuh
Tawa canda bergemuruh
Inilah saat-saat indah di sekolah
Melepas segala duka membebat
Setidaknya untuk sementara, lupakan luka-luka
Terpaan cadas jalanan sirna terkuburkan
Perjalanan hidup mesti ditempuh
Pagi ini, matahari sepenggalah
Kelasmu kembali menggema
Suara-suara teriak dan tertawa
Adila, Anisa, Lola dan Maria, meski setengah terganggu
masih sibuk dengan membaca buku
Leli, Putri, Safira dan Anggita, menahan canda memang menyiksa
Rohana sibuk menenteng jajanan sambil berjalan-jalan
Anaza tak rela lewatkan berita selebriti Aliando Serigala
sambil buka hp nyuri-nyuri
Tarisa sibuk tak menentu setengah belajar baru membuka pintu tanpa salam atau ba..bi..bu..
Celvin Mega Putri melamun menutup muka dengan buku, tanda-tanda lagi galau
Fanesa yang pendiam nyaman di pojokan
Sementara Feri, Devano, Bayu, Adi, Dian, Leoni tak bisa diam selalu loncat sana sini seperti kelinci
Ridwan, Zio, Eksa dan Tomi berkutat dengan buku latihan sambil sesekali melirik kantin Umi di bawah jendela kelas
Akbar, Angga, Dimas dan Rafi tenggelam mainan sendiri
Galih mana Galih? Alpa tanpa kata
Krisna Murti ijin ke kamar mandi
Nama-nama yang menghias hati
Lalu kapan sebait puisi kau tulis rapi?
Hari masih pagi, Nak..
Galang semangatmu jangan patah arang
Sebab engkau pun bagian dari mereka
Yang berhak menjadi pemimpin bangsa..
Yogyakarta, 20 Februari 2016
Indah Aryati Prawiro, lahir di Magelang. Alumni SMAN 1 Muntilan, S1 Bahasa dan Sastra Indonesia UST Yogyakarta, S2 Manajemen Pendidikan STIE Ganesha Jakarta. Pernah mengajar di Tanah Melayu selama lima belas tahun, sekarang menetap di Magelang. Bertugas di SMPN 4 Yogyakarta. Sering menulis artikel ilmiah di Jurnal Pendidikan Kota Yogyakarta dan Majalah Candra. Cerpen dan Puisinya sesekali muncul media massa. Buku Antologinya Berguru Angin Rantau (2014), Meraih Mimpi (2016), Menyandi Sepi (Kumpulan Puisi 23 Penyair diterbitkan Rumah Budaya Tembi 2017)
Indah Aryati Prawiro, lahir di Magelang. Alumni SMAN 1 Muntilan, S1 Bahasa dan Sastra Indonesia UST Yogyakarta, S2 Manajemen Pendidikan STIE Ganesha Jakarta. Pernah mengajar di Tanah Melayu selama lima belas tahun, sekarang menetap di Magelang. Bertugas di SMPN 4 Yogyakarta. Sering menulis artikel ilmiah di Jurnal Pendidikan Kota Yogyakarta dan Majalah Candra. Cerpen dan Puisinya sesekali muncul media massa. Buku Antologinya Berguru Angin Rantau (2014), Meraih Mimpi (2016), Menyandi Sepi (Kumpulan Puisi 23 Penyair diterbitkan Rumah Budaya Tembi 2017)
Tidak ada komentar