Pohon Gaharu, Bisa Dibudidaya, Janjikan Hasil Milyaran Rupiah, Ada Di Purworejo
KUTOARJO (Koranpurworejo.com)-- MUNGKIN Anda akan terkejut, dengan pohon Gaharu ini. Yang jelas tidak banyak orang mengetahui keistimewaan pohon gaharu ini. Tapi banyak orang yang mempercayai, bahwa pohon ini dipercaya mempunyai banyak manfaat. Harga kayu yang mahal di pasaran dan banyak dicari itu, menjadi salah satu alasan seorang warga di Purworejo, Jawa Tengah untuk membudidayakannya.
Sebagaimana di langsir Detik.Com (24/1/2018 ), Bahwa kini sebanyak 170 batang pohon gaharu ditanam oleh Satoto Sri Margiyono (54) warga Dusun Daleman RT 03/ RW 01, Desa Kaligesing, Kecamatan Kutoarjo. Pohon yang ditanam di pekarangan rumahnya itu awalnya berjumlah 400 batang, namun lebih dari setengahnya telah mati karena salah perawatan.
Dia mengatakan pohon ini baru bisa dipanen dengan usia minimal 5 tahun. Dari 170 batang pohon gaharu usia 15 tahun yang ia miliki, ada sekitar 104 batang yang siap panen.
Dijelaskan Satoto, saya mulai menanam pohon sejak 15 tahun lalu. "Pohon ini dipercaya memang dulunya dari surga, bahkan orang-orang arab sangat mempercayai itu. Dulu saya punya sekitar 400 batang, namun sekarang tinggal 170 batang. Manfaatnya juga banyak mulai dari daun hingga batangnya, bisa untuk teh kesehatan hingga menyembuhkan berbagai macam penyakit," katanya, Selasa 21/5/18.
Selain itu, daun gaharu bisa dijadikan sebagai minyak wangi dan batangnya juga bisa digunakan sebagai pengharum ruangan atau untuk terapi kesehatan dan berbagai manfaat lainnya. Harga daun basah dari pohon itu sekitar Rp 30.000/kg. Sedangkan batang gaharu super kelas satu harganya bisa mencapai puluhan juta per kilogramnya.
"Minyak wangi dari sulingan daun gaharu harganya sangat mahal untuk per mililiternya. Batang yang super harganya sekitar puluhan jutaan per kilogramnya," lanjutnya.
Satoto menuturkan bahwa ada beberapa jenis dari pohon gaharu, namun dirinya hanya memiliki jenis Malaccensis dan Gyrinops yang merupakan kelas terbaik dan menengah. Kayu termahal di dunia ini sangat diminati oleh negara-negara Timur Tengah.
"Untuk pasarannya saya ekspor ke luar terutama ke negara-negara Timur Tengah karena di sana banyak diminati, kalau di Indonesia sendiri malah kurang diminati," imbuhnya.
" Borongan dari 104 pohon siap panen itu saya minta 5 Milyar mas, kemarin sudah ada beberapa orang yang nawar 3 Milyar tapi belum saya lepas," pungkasnya.
Dari pengalaman yang dilakukan Satoto, tak salah jika para petani akan beramai ramai menanam pohon berharga milyaran itu. Pasalnya Satoto kini mengaku, telah banyak dikunjungi para pencinta dunia tanaman. (Mas)
Tidak ada komentar