Mardiyono Meninggal Akibat Mandi Terjatuh Di Sumur.
PURWOREJO ( koranpurworejo.com) NASIB naas dialami Mardiyono ( 68) , warga Desa Ngandagan RT 01 RW 01, Kecamatan Pituruh Purworejo.
Rabu ( 23 /5 ) ditemukan istrinya terjatuh di dalam sumur.
Kanit Reskrim Polsek Pituruh Polres Purworejo, Aiptu Setiyono,SH yang turun di tempat kejadian perkara, menjelaskan. Korban mandi, lalu terjatuh di sumur miliknya yang tidak jauh dari rumahnya.
Hal tersebut , juga dibenarkan istri Mardiyono, Poniyem (59 th) dan Parino (44 tahun) .
Dijelaskan, kronologi kejadian pada hari Rabu , 23/05/2018 sekitar pukul 15.30 wib korban mandi di sumur yang tidak jauh dari rumahnya. Korban yang sudah tua, terjatuh kedalam sumur dan ember yang di gunakan untuk mengambil air terjatuh di lantai. Kejadian tersebut sempat didengar oleh istrinya Poniyem . Poniyem kemudian berlari mendekati sumur dan melihat suami tejatuh kedalam sumur dengan posisi kepala di bawah kakinya di atas. istrinya berusaha memegang kaki korban namun tidak berhasil kemudian berteriak minta tolong.
Sumur tempat jatuhnya korban, tanpa pengaman pagar ( foto dok ).
Teriakkan di dengar oleh adiknya Suwono dan Parino selanjutnya mengambil tangga bambu dan di masukan ke dalam sumur. Korban diangkat ke atas kondisi lemas dan di bawa ke Puskesmas Pituruh namun sesampai di Puskesmas dan di lakukan pengecekan oleh tim medis korban sudah meninggal . Diperkirakan meninggal dalam perjalanan. Hasil pemeriksaan, korban mengalami luka lecet di kening sepanjang 8 cm dan lecet di hidung.
Hasil pemeriksaan lokasi kejadian, sumur yang di gunakan mandi tidak ada pengamannya hanya setinggi 50 cm tinggi bibir sumur dengan air 150 cm dan kedalaman air 5'meter adapun riwayat korban mengidap penyakit darah tinggi .
di duga pada waktu mandi darah tingginya kambuh sehingga terjatuh dan atas kejadian tersebut keluarga ikhlas menerima dan tidak menghendaki untuk dilakukan otopsi, kemudian Kanit Reskrim Aiptu Setiyono,SH menyerahkan korban ke pihak keluarga untuk di makamkan.
Kapolsek Pituruh Akp Junani Jumantoro, membenarkan kejadian tersebut bahwa menurut tim medis korban tidak di temukan tanda tanda kekerasan atau tanda penganiayaan sehingga kemudian tidak di lakukan otopsi. ( Suta)
Tidak ada komentar