Breaking News

PASAR KULINER TIBAN PITURUH ( Omset Jutaan ,Muncul Setiap Ramadhan )


PITURUH ( koranpurworejo.com) -- BAGI Masyarakat Kecamatan Pituruh, Purworejo. Punya tradisi unik dalam dunia kuliner. Setidaknya hal ini sudah menjadi tradisi yang bukan baru muncul begitu saja. 
Kecamatan Pituruh ( Wilayah Paling barat Kab. Purworejo ),  yang berbatasan langsung dengan Wilayah Kabupaten Kebumen ini, memiliki jumlah 49 Desa.

Di area jalan utama sekitar kota Pituruh itulah, pada setiap  Ramadhan tiba, bermunculan Penjaja Kuliner yang merebak. Di area pertigaan Kota menuju Kemiri, Brengkol dan menuju arah Klepu, menjadi central utamanya. Dagangan bermacam kuliner komplit di sana.  Aneka jenis minuman khas desa seperti : Cincau, Es degan, Es buah, Sup buah, Minuman jenis Coklat juga berbagai Takjilan Kolak serta berbagai jenis gorengan.
Bahkan bagi Ibu ibu yang malas memasak , tersedia berbagai masakan sayur Seperti Lodeh, Sop, Oblok oblok, Bening, Oseng oseng, serta berbagai menu lainnya, tersedia Komplit. 

Pasar Kuliner Tiban ini, mulai buka Pukul 15.00 hingga maghrib tiba. Meskipun hanya berdurasi 2 Jam , namun omsetnya luar biasa.
Seperti diakui Ny. Pujiono ( 50 th) Warga Krajan Pituruh, yang dibantu 2 tenaganya.
Setiap harinya, Ny Pujiono  menyiapkan 1000 an bungkus berbagai masakan. 
" Alhamdhulilah selalu habis Pak... " ungkapnya saat ditemui Wartawan Koranpurworejo.
Ny Puji pun mengaku menyediakan puluhan berbagai masakan, dengan harga yang berfariasi. 
Situasi pasar pituruh saat ramai (foto suta) 

" Sayuran kami buat harga berfariasi Pak, dari harga Rp 3000, - sampai Rp 8000,'- Lauk pun sama kami buat berfariasi ", tandas Ny Puji.
Dari pantauan Wartawan Koran Purworejo, pembeli di Area Pasar Kuliner Tiban, di Pituruh, ternyata bukan hanya warga Kecamtan Pituruh saja pembelinya.
Justru uniknya para pembeli di Kuliner tiban ini, datang dari luar Kecamatan Pituruh. Seperti dari Kecamatan Butuh dan wilayah Kecamatan Kemiri .
Saat ditanya berapa keuntungannya setiap harinya ? Ny Pujiono hanya tersipu, tak mau menjelaskan nominalnya. 
"  Pokoknya Lumayan lah Pak.. " ungkapnya. 
Pembaca tentu bisa bayangkan, jika rata rata Ny. Pujiono bisa menjual 1000 bungkus dengan harga  @ / Rp 5000 an, maka dalam satu hari omset oenjuatannya mencapai Rp 5 juta. Padahal jumlah penjual pasar tiban ada sekitar 40 an.

Selain di Pusat kota Kecamatan Pituruh, ternyata pasar tiban serupa juga muncul di Pasar Prapag , dan Area Pasar Brengkol, arah barat 4 Km dari Kecamatan Pituruh.

Sayang tradisi pasar tiban  ini, kurang tertata oleh pemerintah. Sehingga tumbuh ditepi jalan utama. Yang kadang membuat suasana jalan jadi macet. Seandainya di lokasikan di area yang representatif, justru akan mungkin menjadi Destinasi Kuliner dikemudian hari. ( SuTa).

Tidak ada komentar