Purworejo Bakal Gelar Tari Massal 5000 Penari Ndolalak
PURWOREJO ( KORANPURWOREJO )--
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Purworejo, Agung Wibowo menjelaskan, dalam jumpa pers di Prees Center Humas Pemerintah Kabupaten Jumat ( 9/8 2019 ) . Ada sejumlah agenda yang bakal dilaksanakan, dalam rangka menyambut HU RI ke 74, Tahun 2019.
Program yang paling dianggap spektakuler, adalah rencana tampilnya 5000 penari nDolalak. Semua penari akan ditampilkan pada tanggal 14 September 2019. Bersamaan dengan pentas seni tingkat Sekarisedenan Kedu yang nantinya akan di gelar di Alun – alun Purworejo.
"Dari 16 kecamatan yang sudah selesai melaksanakan kegiatan festival tersebut yaitu 7 kecamatan dan tinggal 9 kecamatan yang akan berlangsung hingga akhir 15 Agustus 2019 nanti., ungkapnya.
Sebelum tampil masal , 5000 penari ndolalak tersebut, pihak Dinparbud sudah melakukan trening dari para ahlinya, ke seluruh 16 Kecamatan, guna menyatukan persepsi gerak
yang benar.
Adapun rangkaian acara, akan diawali tanggal 13 Agustus ,karnaval tingkat PAUD / TK juga SD dengan tema karnaval adalah SDM Unggul Indonesia Maju.
Acara yang mengambil tajuk "Gerebek Kamardikan " tersebut, dengan tematiknya kepahlawanan. Akan diikuti kalangan sekolah SMA sederajat. Mengambil tema kepahlawanan. Peserta juga akan tampil berkeliling alun-alun.
Tema pahlawan, menampilkan pertunjukan deni ksrnivsl. Ful sebagai tontonan, ful tidak dikompetisikan. Tapi didengajakan untuk menghibur penonton, lanjut Agung.
Semua pagelaran seni yang berkait dengan Karnival akan digelar siang hari. Hal tersebut mempertimbangkan segi keamanan, efektifitas tranportasi bagi para peserta pelajar. Serta untuk menghindari pembengkaan biaya , karena jika malam hari harus butuh lampu penerangan yang ekstra.
Dalam kesempatan tersebut, Kadinparbud juga menyampaikan bahwa Purworejo baru saja mengirimkan duta seninya ke Swedia untuk menari Dolalak di sana.
Sedang pada sisi dialog.
Mustakim menyampaikan, pada tahun lalu, banyak sekolah yang kecewa. Sudah dipersiapkan berhari hari dengan biaya tinggi, namun hanya tampil sebentar. Penyelenggara diktitik tampak kurang siap secara teknis, maupun rute.
Pengurus Dewan Kesenian Purworejo Gatot Selo Aji juga memberi masukan, supaya Dinparbud juga menggandeng para seniman Dewan Kesenian Purworejo. Pihaknya berharap DKP jangan ditinggal. Akan lebih baik jika disinergikan. Ungkapnya. ( Mng).
Tidak ada komentar