Tak Tahan Emosi, Merasa Dirugikan, Main Bacok Masuk Bui.
Kronologis kejadiannya , pada Senin (18/11), sekitar jam 08.00 WIB, IP menanyakan pohon albasiah yang raib. Pada korban Nanang Wijayayono, warga Desa Semanu Kecamatan Bagelen Purworejo. Yang dipasrahi merawat. Pemilik tanah mendapat 60 %, penanam mendapat 40 %.
Korban bertemu dengan IP, yang selanjutnya terjadi pertengkaran mulut, karena 300 pohon albasiah sudah raib ditebang. Lalu berujung dengan pembacokan yang dilakukan IP terhadap korban.
“Korban dibacok satu kali menggunakan sebilah golok bergagang kayu warna coklat. Mengenai kepala bagian atas sebelah kiri dan mengakibatkan luka serius,” jelas Kapolres Purworejo AKBP Indra Kurniawan Mangunsong melalui Kasatreskrim AKP Haryo Seto Liestyawan, SH, MKrim, Jum’at (29/11).
Karena tak terima, setelah mendapatkan perawatan medis dari RS, korban melaporkan kasus tersebut ke polisi, yang ditindaklanjuti dengan mengamankan tersangka.
Setelah mengurus keberadaan 300 batang tanaman kayu albasiah yang raib sudah ditebang semua. Diduga kuat pelaku penebangan adalah korban .
Seperti diceritakan IP, dirinya mengaku tidak bisa mengendalikan emosinya. Hingga ia melakukan tindak kekerasan.
Dari kasus ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain, satu buah golok yang terbuat dari besi bergagang kayu berwarna coklat sepanjang 45 cm, dan satu buah kaos lengan pendek warna biru langit dengan kerah biru dongker, yang terdapat bercak darah.
“Pelaku dijerat dengan pasal 351 (1) KUHP tentang penganiayaan. Ancaman hukumannya, paling lama 2 tahun 8 bulan,” jelas Haryo Seto, yang didampingi Kasubbag Humas Iptu Siti Komariah.
Menurut keterangan pelaku, pertengkaran tersebut dipicu oleh pertanyaannya tentang kayu albasiah 300 batang tidak mendapatkan jawaban yang tidak mengenakkan.
Saat ditanya perihal penebangan kayu Albasia milik keluarganya, tidak dijawab dengan bahada yang enak. Padahal dari berbagai ingormadi , diduga kuat penebangan dilakukan oleh korban.
“Dia (korban) masih terhitung saudara, yang dipercaya ibu saya untuk menanam pohon albasia di kebun. Namun setelah ibu neninggal, pohon-pohon tersebut dijualnya. Namun saat ditanya, dia selalu mengelak. Kluarga saya merasa ditipu dan dipermainkan” aku tersangka. (Nang)
Tidak ada komentar