Akibatkan Banjir, Teteg Bendung Kali Kedung Gupit Wetan , Dibongkar Paksa.
PITURUH ( KORANPURWOREJO) AKIBAT pintu bendungan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Karena terbuat dari bahan kontruksi Fiber. Maka bendungan Kali kedung Gupit Wetan yang berada di anakan Sungai Wawar , mendapat protes dari para petani di sekitarnya.
Setidaknya karena, setelah dipassng tidak bisa dibuka, dan selalu ditutup. Karena kalau pintu diangkat tidak kuat, dan konstruksi sumbu tengsh atas justru ambrol. Maka bendungan tersebut selama ini jadi tertutup. Dan jadi sumber biang banjir beberapa persawahan seperti , desa Pituruh, Ngampel, Prigelan, dan Sikambang Wilayah Kecamatan Pituruh, Purworejo.
Kepala desa Pepe, Ngadino pada Wartawan Koran Purworejo, mengatakan.
" Itu ada kesalahan teknis, sungai selebar itu, pintunya dari kontruksi fiber. Dulu pernah saya viralkan lewat Hape saya Mas. Terus datang dari Probolo ke rumah saya. Melihat fakta yang ada. Ungkap Kades Pepe .
" Itu ada kesalahan teknis, sungai selebar itu, pintunya dari kontruksi fiber. Dulu pernah saya viralkan lewat Hape saya Mas. Terus datang dari Probolo ke rumah saya. Melihat fakta yang ada. Ungkap Kades Pepe .
" Yang tahu keseharian sungai tersebut kan wargs sini. Itu mestinya pintu ya harus dari besi. Jadi bisa dibuka tutup. Jika air meluap bisa dibuka / dibuang. Bagaimana tidak banjir, lha wong sejak dipasang tidak bisa dibuka, tambah Ngadino.
Selasa ( 9/7 ) Mantri pengairan Sudihardjo akhirnya membuka paksa setelah, mendapat desakan dari para petani. Karena menjelang musim panen, tapi air mengalir ke sawah masih deras. Karena bentungan tidak dibuka.
Sudiarjo, mengaku terpaksa menuruti petani, membuka pintu bendung dari Fiber tersebut, dengan cara merusaknya. Karena jika pintu ditarik keatas tidak bisa. Justru bagian ataslah yang tertarik kebawah hingga ambrol.
Beberapa warga desa ysng terdampak banjir, berharap, pintu teteg Fiber tersebut, mohon segera diganti pintu besi. Supaya bisa buka tutup
" Masa musim kemarau, sawah kami di desa Ngampel, tetep kebanjiran, tandas Sarijo (54 ) warga Ngampel.
![]() |
Sudiharjo, menjelaskan konstruksi fiber Yang menyulitkan. |
Beberapa warga desa ysng terdampak banjir, berharap, pintu teteg Fiber tersebut, mohon segera diganti pintu besi. Supaya bisa buka tutup
" Masa musim kemarau, sawah kami di desa Ngampel, tetep kebanjiran, tandas Sarijo (54 ) warga Ngampel.
Dampak dari dibongkarnya pintu bendung tersebut , Warga desa Pepe berduyun-duyun terjun ke Sungai Kedung Gupit Wetan , utamanya ,di pintu pembuangan air di desa Pepe, beramai ramai Gubyeg Iwak" (cari ikan bersama-sama) .
![]() |
Kondisi sungai srbelum di buka Tampak kotor penuh gulma. |
Maka di Sungai Kedung Gupit Wetan, yang melintasi perairan antara Desa Wonosari (Kemiri) yang menghubungkan beberapa desa seperti desa Prigelan, Pituruh,Tunjungtejo , Sikambang dan Pepe tersebut, menjadi ramai
hampir semua orang terjun ke sungai tersebut untuk mencari ikan. Memanfaatkan sungai yang surut.
Tidak hanya warga desa Pepe saja yang ikut gubyeg ini, ada beberapa desa yang ikut memanen ikan yang ada di sungai Kefung Gupit wetan . Seperti desa Tunjungtejo, Pituruh, Prigelan, Sekartejo dan Pepe.
Hasil penangkapan ini warga mendapatkan ikan seperti gabus, melem, tawes dan nila.( MNg)
Tidak ada komentar