Breaking News

Lokasi ' Keraton Agung Sejagat" Jadi Destinasi Dadakan, Pedagang Bermunculan.


Pintu belakang di lokasi 'Keraton Agung Sejagat' jadi ramai pedagang.
BAYAN PURWOREJO
(KORANPURWOREJO)
Setelah ulah Totok Santosa dan isttinya memproklamirkan sebagai Raja baru di Kerajaan Agung Sejagat, yang akhirnya ditangkap Tim Polda Jateng.

Kini keberadaan Keraton Agung Sejagat, yang berada di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, tak pernah sepi dikunjungi warga dari manapun. Kini seperti menjadi lokasi destinasi wisata dadakan.


Setelah sempat menjadi viral dengan aktivitasnya, di lokasi keraton sejak Senin (13/1) hingga Selasa (14/1) , kini selalu dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah, hingga luar Purworejo.

Umumnya, mereka merasa penasaran dengan keberadaan Keraton Agung Sejagat tersebut.

"Kami rata rata penasaran dengan adanya Keraton Agung Sejagat ini,”ungkap  Ragil warga Pituruh yang datang dengan 5 temannya.


Dari pantauan KoranPurworejo, setidaknya
Ada 2 lokasi parkir dadakan yang dikelola warga setempat.  Satu di sisi utara, tepat di pintu Regol Gapura yang menghadap ke timur

Satu area parkir di sisi selatan tepat pertigaan jembatan yang menuju gedung Kraton. Parkir tersebut setidaknya mengatur kenyamanan pe gunjung. Sekaligus mendapatkan pemasukan uang bagi warga.


Yang tidak kalah menarik
di area Keraton Agung Sejagad kini tumbuh penjual dadakan. Layaknya pasar tiban. Hiruk pikuknya situasi sepertinya menginspirasi para pedagang untuk memanfaatkan mencari rejeki.

Meskipun  sejak raja, permaisuri dan sejumlah pengikutnya ditangkap polisi Selasa malam (14/1)
Maka setidaknya para pengunjung  masih bisa memandang  keunikan keraton dari luar. Sembari potrat potret sana sini dengan ponselnya.


 Karena Polisi telah memasang garis polisi di pintu depan, serta bagian belakang keraton. Bahkan mobil polisi digunakan sebagai bemper penutup pintu Keraton. Sedang pada batu prasasti tampak diberi garis polisi tersendiri.

Di lokasi tersebut juga dijaga aparat kepolisian setempat, dan warga atau siapapun yang ingin melihat keraton, dilarang masuk. Mereka hanya boleh melihatnya dari luar.

Meski begitu, menurut Siti, tiap hari sejumlah orang masih saja  datang ke lokasi keraton untuk melihatnya. "Mungkin penasaran,pungkasnya.( Mn)


Tidak ada komentar