Negara Hadir, Raja Keraton Baru di Purworejo Ditangkap Polisi

PURWOREJO
(KORANPURWOREJO) Setelah berita  Keraton Agung Sejagad viral diberbagai media. Akhirnya pemerintah Purworejo melakukan rapimda ( rapat pimpinan daerah) di Ruang Begelen Gedung Setda Purworejo, Selasa ( 14/1/2020) siang pukul 14.30 WIB.

Usai Rapat dilanjut dengan jumpa pers.
Asisten III, Drs. Pram Prasetya Akhmad didampingi Komandan Kodim Letkol Muclis Gasim. Wakspolres Kompol Andis . SH , serta unsur lainnya.
Menyatakan negara segera hadir, melakukan tindakan sesuai prosedur hukum. Rakyat di area keraton yang dimaksud dimohon tenang.

Pemerintah ingin hadir melakukan tindakan

"Bahwa diduga  mereka hanyalah orang orang yang berhalusinasi tinggi. Masyarakat  dicuci otaknya untuk pingin punya jabatan dengan gaji tinggi.

Dalam penelusuran, si pelaku Toto Santosa bukanlah orang Purworejo. melainkan orang Sleman Jogja .  Sebelumnya pernah membuat kegiatan serupa di Jogja tapi tidak laku maka dia ingin membawa pengikutnya pindah markas ke desa Pogung, Bayan Purworejo, Uŕai Prams

"Justru penduduk desa Pogung sendiri sebenarnya tidak tau, karena hanya empat orang warga Pogung yang jadi anggota.

Diduga kasus ini yang dominan adalah adanya unsur penipuan karena untuk menjadi anggota kerajaan itu mereka semua harus bayar sesuai jabatan yang diinginkan.

Perlu diketahui bahwa anggota kerajaan di Pogung itu ternyata orang orang dari seluruh Indonesia termasuk ada  dari Pekan Baru juga lampung. Masyarakat Purworejo sendiri hanya sekitar 30 orang, tambah Pram

Setelah beberapa hari kabur meninggalkan Kratonnya. Perkembangan terakhir diperoleh keterangan, Toto Santosa dan istri yang menobatkan dirinya sebagai raja dan permaisuri, Selasa sore ( 14/1/2020)  sekitar jam 17.00 diamankan polisi ,ketika dalam perjalanan ke markas Keraton Agung Sejagat.

Para.pimpinan daerah memberi keterangan pers.

Sebelumnya keduanya memang sempat berjanji kepada wartawan untuk bertemu dan berbincang-bincang terkait pemberitaan yang viral belakangan ini.

Belum ada konfirmasi dari pihak Polres Purworejo, akan tetapi Dandim 07/08 Purworejo Letkol .Muchlis Gasim kepada wartawan membenarkan jika Sang raja dan ratu yang tidak lain Toto Santosa dan istri sudah diamankan.

"Raja dan isteri Keraton Agung Sejagat sudah diamankan di Polres," kata Gasim usai siaran live di markas Keraton Agung Sejagat  malam ini.

Hingga berita ini ditulis, Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat masih diamankan di Mapolres Purworejo untuk dilakukan pemeriksaan.

Tukang rongsok Namono diberi pangkat Jendral

Ada ysng unik. Salah satu pengikut setia pemimpin Keraton Agung Sejagat adalah Namono, warga Desa Pogungjurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.

Pria lanjut usia satu ini mengikuti Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santosa karena percaya dia adalah Sang Ratu Adil yang ditakdirkan menjadi pemimpin bumi.

"Dulu saya memang ikut DEC (Jogja Dec), tapi keluar, mau ngaso, di hati kurang sreg," kata Namono yang diberi pangkat Jendral dalam Keraton Agung Sejagat.

Ketika ditanya apakah dia tahu bahwa pemimpin Jogja DEC dan Keraton Agung Sejagat adalah orang yang sama, dia menjawab tidak tahu. Namun dia tetap yakin kalau Totok yang disebutnya Raja tak akan menipunya.
Namono juga tidak mengaku ketika ditanya bayar berapa untuk mendaftar.

Akan tetapi, istri Namono, Utami mengatakan hal sebaliknya. Menurut Utami, dia sering diminta uang oleh suaminya untuk kepentingan kegiatan Keraton Agung Sejagat.

"Minta saya itu sudah banyak, ya ada sekitar Rp 2 juta. Yang uang dia sendiri saya tidak tahu berapa. Selama tiga tahun gabung, suami saya belum pernah 'digaji', katanya jendral tapi tidak permah  digaji," kata Utami di rumahnya yang sederhana tak jauh dari Markas Keraton Agung Sejagad itu.( smn)